my playlist

Sabtu, 29 Januari 2011

aku dan dirimu

aku seorang gadis tinggal di menara yang tinggi menjulang
aku hidup bersama ayah dan ibu ku

aku menghabiskan sisa waktu hidupku di dalam menara yang indah ini
ayahku tak pernah mengijinkan ku melihat indahnya dunia
jadi.. yang aku tahu di dunia ini hanya ada aku, ayahku, dan ibuku
juga lautan padang rumput yang hijau
matahari tersenyum
bintang yang bersinar
dan awan yang indah

saat aku menginjak 17 tahun lamanya
ayah membuka pintu menara dan aku diijinkannya berlari di padang rumput
aku bagaikan burung merpati yang baru bisa mengepakkan sayapnya ..
aku berlari sejauh mungkin
merasakan angin
merasakan lembutnya awan
merasakan sambutan rumput hijau
mengejar kupu-kupu
dan menari ditemani ilalang

sampai ketika aku berlari begitu jauh
aku bertemu dengan kamu..kau bukan manusia seperti aku dan ibu ku
kau seperti ayah ku
aku terdiam dan entah mengapa kau terasa nyata
saat itu, aku sempat seperti merasa terbawa ayunan angin
aku tidak mengerti mengapa dunia bisa seindah ini..
kau tersenyum dan menertawakanku
kau bilang, aku seperti belum pernah lihat dunia..
seandainya kau tahu.. itulah kenyataanya

lalu kau dan aku selalu bertemu
setiap hari, kau menunggu ku di depan pintu menara
kau menuggu ku, sampai aku keluar menghampirimu
lalu kita berlarian sepanjang hari
itu lah hari terbaik yang pernah aku miliki
hari terbaik
ketika aku selalu bersamamu..
terus bersamamu
dan kau katakan
suatu hari pasti selalu ada pangeran yang akan menyelamatkan sang putri dari menara
katamu, pangeran adalah pahlawan nya, jadi dia tak perlu diselamatkan, tapi dia harus menyelamatkan sang putri
karena pangeran dan putri satu jiwa yang tidak akan bisa dipisahkan.. dan mereka hidup bahagia selamanya
aku selalu percaya itu.  dan kau yang mewujudkannya

aku dan kamu
menghabiskan waktu bersama
aku tidak pernah tahu berapa lama waktu yang sudah kulewati bersamamu
tapi sepertinya setiap hari.. aku selalu menantikan esok untuk bisa melihat mu lagi menungguku di depan menara.

aku tahu, ayah tidak akan mengijinkan mu masuk ke dalam menara.
tapi kau tetap menungguku setiap hari di depan pintu menara

sampai suatu hari ayah tidak lagi membukakan pintu menara untukku
katanya, aku lebih baik tinggal di dalam menara dan membantu ibu ku lalu aku boleh keluar menemuimu
hari itu kau datang menantiku sepeti hari-hari sebelumnya
tapi banyak hal yang harus ku selesaikan baru aku bisa menemuimu
andai bisa ku sampaikan pesan itu..
dan kau tahu, sebenarnya aku berusaha menemuimu dan berusaha untuk tidak membuat mu menunggu
dan seandainya kau tahu itu..
aku tak tahu harus berbuat apa untuk bisa membuat mu tahu
tapi kau tetap menantiku

akhirnya, pekerjaan ku selesai
dan ku buka pintu menara, sang matahari dan awan berganti bulan dan bintang
juga malam sudah menggantikan siang yang indah
aku mencari dan memanggilmu
tapi kau sudah tak lagi di sana..
maafkan aku..

keesokannya aku lihat dari jendela, kau menantiku lagi..
tapi aku tidak bisa keluar..aku harus menyelesaikan ini semua..
seandainya ada tempat di dunia ini untuk mu dan aku
aku tidak akan membuat mu sedih..

esok harinya kau tetap menantiku
begitupun setiap hari berganti bulan.. dan tahun
aku hanya bisa keluar ketika bintang bersinar..
kau tidak akan pernah tahu itu
aku hanya bisa berharap, kau tidak akan menyerah menantiku

akhirnya sampai pada suatu hari
ku letakkan dahi ku pada jendela menara
supaya aku bisa melihat mu lagi..
tapi aku tidak menemukanmu seperti hari-hari biasanya
dimana kamu?
aku melihatmu duduk seorang diri di padang rumput, tempat kita dahulu berlari bersama merasakan sentuhan angin
aku sudah lama tidak melihat mu tersenyum
melihatmu bahagia
menyentuh wajah mu
demi dua jiwa yang tak akan bisa terpisahkan, pangeran ku.. jangan kau berhenti berharap untuk bisa menemuiku.
tinggallah semalam saja di depan menara ini
dan aku akan keluar menghampirimu

setiap hari aku hanya bisa berharap..
dan memandangnya lewat jendela
seandainya kau tahu, ketika kau sedih di luar sana
hati ini rasanya sudah kering
akan air mata yang tiada henti
apa jadinya, jiwa ini, jika hanya setengah
dan bagaimana aku bisa melihat mu tersenyum
karena itu lah dimana aku bisa merasakan bahagia
seandainya kau tahu..

ayah melihatku bersedih
setiap hari aku hanya bisa menangisi jendela, itu katanya
lalu, aku berharap untuk bisa menemuimu..
karena kebahagianku terletak di lubuk terdalam jiwa mu

ayah semakin marah.. dan menutup satu-satu nya jendela menara
tempat aku melihat mu menantiku
ayah ku mohon, ijinkan aku setidaknya untuk melihatnya baik- baik saja
ayah tak akan pernah mengijinkan ku
dan jendela juga pintu menara ini, tidak akan terbuka untukku

hari berganti hari.. bulan.. dan tahun..
aku tidak pernah tahu kau masih menantiku atau tidak
tapi setiap detik, aku hidup.. aku tidak pernah melupakan mu

satu-satu nya untuk mengungkapkan hari yang kulewati tanpa mu
hanyalah buku harian ini..
mungkin suatu saat jiwa ini akan terkubur, tapi tidak dengan buku harian ini
ini yang akan menjadi kisah,
cinta sejati aku dan kamu
yang tidak akan pernah berakhir bahagia
mungkin benar kata ibu, cinta sejati bagaimana mau memiliki akhir, karena ia tak akan berakhir dengan bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar